tag:blogger.com,1999:blog-30224527197474860632024-03-06T10:59:04.743+07:00Assalam WismamasBlog Masjid Assalam Wismamas Pondok Cabe Sawangan-Depok Jawa BaratUnknownnoreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-51930222309927569782011-05-03T20:17:00.001+07:002011-05-03T20:21:54.087+07:00Matan ghoyah wa tqrib 1<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'><p>Baris 1: Man yuriidullaha bihi khairan yufaqqihu fiddiin</p><p>Kalimat tersebut diatas berasal dari Hadits yang dijelaskan dalam syarah Al Bajuri. Yuriidu, artinya menghendaki. Yufaqqihuu artinya memahamkan (allah) terhadapnya (orang yang menghendaki tsb). Arti ringkasnya : "Bila Allah mengendaki seseorang itu baik, maka ia akan dipahamkan dengan agama". Jadi, pemahaman agama itu (dan semua hal di dunia) tidak terjadi karena 'ndilalah' atau kebetulan, tetapi atas kehendak (planning, arrangement) Allah. Atau dengan bahasa lain, seseorang itu akan paham bila ia (memulai dengan niat/latar belakang hati yang) baik/khairan.</p><p>Heading pada baris 1 ini adalah ciri dari kitab fiqih klasik yang tidak secara langsung menuliskan keterangan sumber haditsnya, meskipun yang dikutip adalah hadits. Keterangan dari hadits ini baru diuraikan dalam kitab syarah yang ditulis belakangan, yaitu pada kitab Al Bajuri. Disamping hadits, kitab fiqih juga memuat qiyas dan ijma'. Qiyas adalah analogi atau mempersamakan suatu kasus dengan kasus serupa atau dengan adanay ilat. Sedang ijma' adalah kesepakatan atau keumuman pandangan ulama terhadap sesuatu</p><p>=-=-=-=-=<br/><i>Powered by <b><a href='http://blogilo.gnufolks.org/'>Blogilo</a></b></i></p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-42945085221403569602011-02-27T15:05:00.001+07:002011-05-03T20:21:37.192+07:00Tafsir 'Ali Imran 75-80<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'><p>Kumpulan ayat ini terkait dengan kumpulan ayat yang lalu yang menguraikan sifat-sifat ahli kitab, khususnya oran-orang Yahudi. </p><p>Ayat 75:</p><p>Yaitu bahwa mereka mengklaim sebagai kelompok <em>Almasih addiniyyah </em>atau yang paling berhak dititipi risalah, dimana orang-orang lain tidak pernah diberi amanah sebelumnya dari Tuhan. Tapi Allah menegaskan bahwa sikap hianat adalah sikap yang paling buruk pada risalah agama mana saja. Dan Allah membukakan rahasia sikap (hianat) mereka itu.</p><p>Per frasa:</p><ul><li>Tidak semua ahli kitab hianat</li><li>Bila diberi amanah (oleh orang dari luar golongannya) yang besar (dari ukuran harta/dunia) dia amanah, tapi bila amanah itu kecil mereka hianat. Mereka tidak merasa bersalah bila hianat terhadap ummiyyin (orang-orang arab, yang pada waktu itu umumnya buta huruf).</li><li>Secara luas/umum, ini adalah kritikan Alquran terhadap orang-orang yang hianat. Misalnya, orang Islam yang menghianati perjanjian kerja/ekonomi atas partnernya yang non-muslim, dan mengatakan: "biarkan saja, dia kan kafir".</li><li>Sikap tersebut bertentangan dengan hadits: "Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah".</li></ul><p> Ayat 76:</p><p>Frasa 1:</p><p>" Balaa ... wattaqaa" dan</p><p>" fainna ... muttaqiin"</p><p>bila dipandang utuh adalah gabungan frasa:</p><p>" man aufa bi ahdihi" dan</p><p>" muttaqiin"</p><p>dengan penghubung wawu (=dan)</p><p>yang berarti: "orang tidak bertaqwa bila tidak menepati janji". Karena janji diri adalah kontrak.</p><p>Secara bahasa, janji terdiri dari 2:</p><ul><li>Al wa'du, yaitu janji sepihak/individu.</li><li>Al ahdu, yaitu janji kontrak manusia dengan pihak lain.</li><li>Misalnya, sholat adalah al ahdu manusia terhadap Allah. Terkait dengan hal ini, Allah juga berjanji kepada manusia bila ia menjaga sholat, maka akan masuk surga.</li><li>Contoh lain, kampanye pada isinya adalah janji/kontrak pemimpin terhadap rakyat. Ibnu Taimiyah mengatakan, negara akan hancur bila pemimpin hianat terhadap rakyat, meskipun ia muslim. Sebaliknya, bila ia adil, akan dijaga oleh Allah, meski pemimpinnya tidak Islam.</li></ul><p>Frasa 2:</p><p>Taqwa adalah kebaikan spiritual. </p><p>Hadits: Taqwa ada di hati. Ia adalah menyadari kehadiran Allah didalam hati.</p><p>Umar ditanya tentang taqwa, maka beliau r.a. menjawab: Bagaimana bila engkau berjalan ditempat yang banyak duri? Maka tentu orang akan sangat hati-hati.</p><p>Dari kedua hal diatas, disimpulkan bahwa orang hianat (sejak awal menjabat atau kemudian) adalah karena kesadarannya terhadap kehadiran Allah telah hilang.</p><p>Ayat 77:</p><p>Keputusan dari Allah terhadap orang-orang yang hianat.</p><p>Ayat 78:</p><p>Bila pada ayat sebelumnya konteks hianat adalah terhadap dunia, maka pada ayat inikonteksnya adalah terhadap agama Allah. Mereka (orang-orang yang hianat itu) menukar janji Allah dengan harga yang murah (yaitu dunia). Jadi, tipisnya kesadaran terhadap kehadiran Allah akan mengakibatkan disorientasi hidup kepada dunia atau harta. </p><p>Dari pelajaran diatas dalam kaitannya dengan peringatan Maulid 1432H, ada 2 hal yang bisa dijadikan modal untuk senantiasa mencontoh rasulullah s.a.w., dengan tanpa menelisik semua sirah, yaitu:</p><ul><li>Tidak mungkin orang itu akan mencapai ketaqwaan bila orientasinya untuk hianat atau untuk dunia, BUKAN karena berharap kepada Allah dan iman kepada hari akhir.</li><li>Senantiasa berdzikir, menyebut dengan lisan dan mengingat dengan hati.</li></ul><p>Frasa terakhir:</p><p>Bila 2 orang berjanji kemudian ada yang berhianat, maka sesungguhnya ia hianat terhadap Allah. Atau dengan kata lain, orang itu telah menukar janjinya dengan harga yang murah, karena berharap pada selain Allah (dunia).</p><p>Ayat lain yang terkait dengan sifat hianatnya orang Yahudi dan kecenderungannya kepada dunai adalah di Surat Albaqarah, ketika Nabi Musa a.s. meminta mereka berdoa menggunakan kata hittah (=astaghfirullah), sedang orang Yahudi menggantinya dengan kata hintah (=gandum).</p><p>Ayat 79-80</p><p>Pertama, frasa ini lebih ditujukan untuk Nabi Isa a.s. Kedua, terkait dengan tawaran orang-orang Yahudi Najran: "apakah kamu ingin agar kamu yang disembah?"</p><p>Ibadah akan memunculkan 3 hal, yaitu:</p><ul><li>Istislaam, melahirkan kepasrahan</li><li>Tunduk, sebagaimana ketundukan dalam lingkungan ABRI</li><li>Attadhiah, melahirkan ketawadhu'an. Menganggap diri hina, ditujukan hanya kepada Allah.</li></ul><p>=-=-=-=-=<br/><i>Powered by <b><a href='http://blogilo.gnufolks.org/'>Blogilo</a></b></i></p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-66863342331205139212011-02-22T14:50:00.002+07:002011-02-22T14:54:39.265+07:00Al-Qur’an dan Angka 7<p></p><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" >Oleh Jamal D. Rahman</span></div><p></p><p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%"><span><span>قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ</span><span> </span></span> </p> <p lang="id-ID" style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%"> <span><span>إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ</span></span></p> <p lang="id-ID" style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID"><i>(Rasulullah SAW bersabda: </i></span><span lang="id-ID"><i>“Al-Qur’an ini diturunkan atas 7 huruf.”) </i></span><span lang="id-ID">(</span><span lang="id-ID"><i>Sha</i></span><span lang="id-ID"><i><u>h</u></i></span><span lang="id-ID"><i>î</i></span><span lang="id-ID"><i><u>h</u></i></span><span lang="id-ID"><i> al-Bukh</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>r</i></span><span lang="id-ID"><i>î</i></span><span lang="id-ID"><i>, </i></span><span lang="id-ID">Hadis Nomor 4608).</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Kita tidak tahu apa maksud sesungguhnya 7 huruf dalam Hadis di atas. Para ulama berbeda pendapat soal itu. Ada yang mengatakan 7 huruf itu berarti 7 jenis bacaan atau seni baca Al-Qur’an; ada yang mengatakan 7 huruf itu sekadar angka untuk menunjukkan banyak —jadi tidak menunjuk pada angka yang sesungguhnya. Yang pasti, 7 huruf tidak mungkin berarti apa yang biasa kita fahami secara harfiah tentang 7 huruf. Al-Quran jelas menggunakan seluruh huruf Hijaiyah yang berjumlah 28, 29, atau 30 huruf (perbedaan jumlah huruf ini tergantung pada apakah </span><span lang="id-ID"><i>hamzah</i></span><span lang="id-ID"> dan </span><span lang="id-ID"><i>lam-alif</i></span><span lang="id-ID"> dianggap huruf tersediri atau tidak). Bagaimanapun, tampaknya kita tidak akan menemukan pengertian yang benar-benar memuaskan tentang maksud 7 huruf dalam Hadis di atas. </span> </p> <p lang="id-ID" style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in">Yang dapat kita ketahui dengan pasti adalah angka 7 sering digunakan dalam Al-Qur’an. Misalnya, Al-Qur’an mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan 7 langit (a.l. QS 41:12 dan QS 65:12). Di tempat lain dikatakann pula bahwa Allah menciptakan 7 langit bertingkat-tingkat (a.l. QS 67:3 dan QS 71:15). Ketika melukiskan keutamaan infaq, Al-Qur’an mengibaratkannya dengan sebiji benih yang menumbuhkan 7 bulir atau cabang (QS 2:261). Al-Qur’an juga menyebut 7 laut, 7 hari, 7 malam, dan 7 pintu neraka. </p> <p lang="id-ID" style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in">Dalam kisah Nabi Yusuf (QS 12:43, 12:46-48), diceritakan bahwa raja Mesir bermimpi 7 ekor sapi betina gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi betina kurus. Nabi Yusuf, yang ketika itu sedang dipenjara, menafsirkan mimpi itu dengan baik. Kata Nabi Yusuf, mimpi itu berarti, Mesir akan mengalami musim panen selama 7 tahun dan akan mengalami masa paceklik selama 7 tahun berikutnya. Nabi Yusuf menyarankan agar hasil masa panen dihemat sebagai persediaan kebutuhan pada masa paceklik. Sang raja puas dengan tafsir mimpi itu, dan karenanya Nabi Yusuf dibebaskan, bahkan diangkat jadi pejabat tinggi kerajaan. Begitulah angka 7 telah “menyelamatkan” bahkan “menaikkan” posisi sosial-politik Nabi Yusuf di Mesir, di mana dia mula-mula adalah seorang budak.</p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Di samping angka 7 digunakan secara tersurat seperti contoh-contoh di atas, dalam beberapa bagian Al-Qur’an angka 7 digunakan secara tersirat. Yang menarik, angka tujuh digunakan secara tersirat justru pada hal-hal sangat penting dan mendasar. Pertama, angka 7 digunakan secara tersirat dalam wahyu pertama. Kita tahu, ayat pertama dari wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad berbunyi </span><span lang="id-ID"><i>iqra’ bismi robbikalladz</i></span><span lang="id-ID"><i>î</i></span><span lang="id-ID"><i> khalaq </i></span><span lang="id-ID">(“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”). Sebagai sebuah kalimat, wahyu pertama ini terdiri dari 7 kata (unsur). Yaitu (1) </span><span lang="id-ID"><i>iqra’ </i></span><span lang="id-ID">(bacalah), (2) </span><span lang="id-ID"><i>bi</i></span><span lang="id-ID"> (dengan), (3) </span><span lang="id-ID"><i>ismi</i></span><span lang="id-ID"> (nama), (4) </span><span lang="id-ID"><i>robbi </i></span><span lang="id-ID">(Tuhan), (5) </span><span lang="id-ID"><i>ka </i></span><span lang="id-ID">(mu), (6) </span><span lang="id-ID"><i>alladz</i></span><span lang="id-ID"><i>î </i></span><span lang="id-ID">(yang), (7) </span><span lang="id-ID"><i>khalaq </i></span><span lang="id-ID">(menciptakan). Jadi, sejak wahyu pertama Al-Qur’an secara tersamar sudah menggunakan angka 7.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Kedua, di dalam Al-Qur’an, proses penciptaan dirumuskan dengan </span><span lang="id-ID"><i>kun fayak</i></span><span lang="id-ID"><i>û</i></span><span lang="id-ID"><i>n </i></span><span lang="id-ID">(“Jadilah, maka ia pun jadi”). </span><span lang="id-ID"><i>Kun fayak</i></span><span lang="id-ID"><i>û</i></span><span lang="id-ID"><i>n </i></span><span lang="id-ID">bahkan merupakan konsep penciptaan yang sangat dasar, yang menjelaskan proses penciptaan alam semesta baik secara makro maupun mikro pada tingkat metafisis. Nah, kalimat atau konsep </span><span lang="id-ID"><i>kun fayak</i></span><span lang="id-ID"><i>û</i></span><span lang="id-ID"><i>n </i></span><span lang="id-ID">(“Jadilah, maka jadi”) ini terdiri dari 7 huruf (dalam aksara Arab), yaitu </span><span lang="id-ID"><i>k</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>f, n</i></span><span lang="id-ID"><i>û</i></span><span lang="id-ID"><i>n, f</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>’, y</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>’, k</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>f, waw</i></span><span lang="id-ID">, dan </span><span lang="id-ID"><i>n</i></span><span lang="id-ID"><i>û</i></span><span lang="id-ID"><i>n</i></span><span lang="id-ID">. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Ketiga, Al-Qur’an menyebut 7 ayat yang dibaca berulang-ulang atau yang paling sering dibaca (</span><span lang="id-ID"><i>as-sab`u-l mats</i></span><span lang="id-ID"><i>ânî</i></span><span lang="id-ID">)</span><span lang="id-ID">. Menurut para ulama, 7 ayat yang dibaca berulang-ulang itu adalah surat Al-Fatihah, yang memang terdiri dari 7 ayat. Sudah tentu surat Al-Fatihah —yang dibaca pada setiap raka’at shalat itu— merupakan surat yang sangat penting, yang karenanya disebut juga sebagai ibunya Al-Qur’an (</span><span lang="id-ID"><i>umm-u ‘l-Qur’</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>n</i></span><span lang="id-ID">). Nah, sekali lagi, surat pertama dalam Al-Qur’an itu terdiri dari 7 ayat. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Keempat, yang tak kalah penting, atau bahkan lebih penting lagi, kalimat tauhid yang merupakan dasar iman seseorang juga terdiri dari 7 kata, baik dalam bahasa Arab maupun dalam terjemahan Indonesianya. Kalimat tauhid itu adalah </span><span lang="id-ID"><i>l</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i> il</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>ha illal-L</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>h Muhammadur ros</i></span><span lang="id-ID"><i>û</i></span><span lang="id-ID"><i>lul-L</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>h </i></span><span lang="id-ID">(“tiada Tuhan selain Allah, Muhammad rasul Allah”). </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Perlu ditambahkan lagi beberapa ibadah yang berkaitan dengan angka 7. Yaitu, thawaf mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali. Sa’i, berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwa, dilakukan sebanyak 7 kali. Di Mina, jama’ah haji melempar </span><span lang="id-ID">tiga jamarat —yang merupakan lambang setan itu— masing-masing dengan 7 kerikil. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Kalau Allah SWT sering menggunakan angka 7, baik secara eksplisit maupun implisit, maka pastilah penggunaan angka 7 itu bukan kebetulan. Apalagi angka 7 digunakan dalam hal-hal mendasar seperti kalimat tauhid, surat Al-Fatihah, dan amal-ibadah. Kalau seseorang seringkali menggunakan pakaian warna hijau, misalnya, apalagi dalam acara-acara penting, maka pastilah itu bukan kebetulan. Kita bisa menduga bahwa warna hijau adalah warna kesukaannya. Demikianlah maka kalau Allah sering menggunakan angka 7, kiranya patut kita renungkan bahwa Allah SWT tampaknya menyukai angka 7. Dalam konteks itulah, kita bisa faham kenapa beberapa tradisi intelektual dan tradisi keagamaan dalam masyarakat Islam dikaitkan dengan angka 7. Dalam tasawuf, misalnya, kita kenal ajaran martabat 7, dan dalam tradisi doa bersama (tahlilan) untuk orang meninggal dikenal hari ke-7. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in"><span lang="id-ID">Maka, kalau Nabi Muhammad mengatakan bahwa Al-Quran diturunkan dalam 7 huruf, tampaknya beliau memang tidak bermaksud mengatakan sesuatu dengan maksud yang jelas tentang angka 7 itu. Yang beliau lakukan adalah menyebut angka yang disukai oleh Allah SWT, dan membiarkan angka tersebut tetap mengandung rahasia ilahi. </span><span lang="id-ID"><i>Wall</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>hu a`lamu bisshaw</i></span><span lang="id-ID"><i>â</i></span><span lang="id-ID"><i>b. </i></span><span lang="id-ID">[]</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-48099571703949796322011-02-14T13:45:00.004+07:002011-02-22T14:56:12.597+07:00Ketika Dosa Lebih Besar Dibanding Ampunan Tuhan<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Diceritakan kembali oleh Jamal D. Rahman</span></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div>Agak tergopoh-gopoh, dengan wajah tegang, Umar ibnul Khatthab menghadap Rasulallah SAW, pada suatu siang yang terik.<blockquote>“Ada apa?” bertanya Rosulullah dengan nada masygul.</blockquote> Dilihatnya wajah Umar berkaca-kaca dan memerah, menahan amarah. Tapi di balik garis-garis geram di wajah Umar, Rosulullah melihat juga perasaan bingung. Mungkin juga rasa takut. Umar berusaha menyembunyikan galau perasaannya. “Tenang, sahabatku. Tenangkan hatimu,” Rosulullah menenangkan Umar.<br />Umar terdiam. Sedikit sesenggukan. Wajahnya merah. Matanya basah.<br /><blockquote>“Ada apa?”<br />“Seorang pemuda. Seorang pemuda, Rasulullah.”<br />“Seorang pemuda? Ada apa dengan pemuda itu?”<br />“Dia di luar.”<br />“Suruh dia masuk.”</blockquote>Dengan merunduk, pemuda itu masuk. Dia berjalan pelan dengan langkah penuh ketakutan. Dia tak berani menatap Umar, apalagi Rosulullah. Dia terus merunduk, sesenggukan. Wajahnya pucat. Airmatanya mulai cucur. Tak pernah dia merasa sedemikian ketakutan seperti saat ini. Tak pernah merasa bersalah seperti pada siang seterik ini.<br /><blockquote>“Kenapa kamu?”<br /></blockquote>Pemuda itu masih sesenggukan. Tak kuasa menjawab Rosulullah.<br /><blockquote>“Kenapa kamu?” Rosulullah mengelus bahu sang pemuda.</blockquote>Hening. Rumah Rosulullah sunyi. Bumi diam. Langit diam. Umar diam.<br />Setelah agak lama, pemuda itu berkata. Patah-patah suaranya. <blockquote>“Saya,” katanya dengan suara bergetar, “tak berani menghadapmu, wahai Rosul. Itu sebabnya saya menghadap Sayidina Umar. Entah kenapa, Sayidina Umar membawa saya menghadapmu, ya Rasul.”<br />“Katakan apa yang kaukatakan padaku tadi,” kata Umar, antara rasa marah dan kasihan.<br />“Saya malu.”<br />“Kenapa kamu?” tanya Rosullah.<br />“Malu saya, Rasul.”<br />“Sesuatu kauceritakan pada Umar tapi kausembunyikan dariku?”<br />“Saya takut, Rosul.”<br />“Pernahkah kaulihat aku marah?”</blockquote>Pemuda itu menggeleng. Lalu katanya, “Saya seorang pendosa.”<br /><blockquote>“Allah Maha Pengampun. Dosa apa yang telah kaulakukan?”<br />“Besar, sangat besar. Dosa yang saya lakukan sangat besar.”<br />“Apa?”<br />“Saya takut sekali.”<br />“Apakah kamu membunuh orang?”<br />“Dosa saya lebih besar daripada dosa membunuh orang.”<br />“Kamu syirik?”<br />“Dosa saya lebih besar.”<br />“Lebih besar mana dosamu dibanding kasih sayang Allah?”<br />“Dosa saya lebih besar.”<br />“Lebih besar mana dosamu dibanding ampunan Allah?”<br />“Dosa saya lebih besar.”<br />“Lebih besar mana dosamu dibanding singgasana Allah?”<br />“Dosa saya lebih besar.”<br />“Lebih besar mana dosamu dibanding Allah SWT?”</blockquote>Pemuda itu terhenyak. Mulutnya terkunci. Merunduk lebih rendah lagi. Sesenggukan lebih keras lagi. Wajahnya pucat pasi.<br /><blockquote>“Ayo, sayang, ceritakan apa dosa yang telah merisaukanmu,” Rasul membujuk lembut. “Allah lebih besar dibanding dosamu, bukan?”<br />“Saya...,” terbata-bata dia berkata, “adalah seorang penggali kubur. Kemaren, seorang gadis cantik sekali dikubur di pekuburan tempat saya bekerja. Sudah lama saya jatuh hati pada gadis berkulit langsat itu. Dalam keadaan meninggal pun, saya tetap jatuh hati padanya. Dan terjadilah dosa itu?”<br />“Dosa apa, Pemudaku?”<br />“Ketika kuburan sepi sekali, saya gali kuburannya. Parasnya masih cantik sekali. Tak pernah saya melihat perempuan secantik mayat di depan saya itu. Saya ...,” dia menahan airmatanya.<br />“Kau apakan dia?” Rasul menahan nafas.<br />“Saya ... saya menyetubuhinya,” dia meraung sekeras-kerasnya. Telungkup. Bersujud.</blockquote><br />Rasulullah merah padam seketika. Berdiri, diikuti Umar di sisi kanan belakangnya. Wajah mereka terbakar. Menyala. Berkobar.<br /><blockquote>“Pergi kamu!” Rasul mengusir pemuda itu. Dia marah besar. Dia murka.</blockquote>Semesta terbakar hening. Sunyi pekak. Raung tangis hati sang pemuda membelah-belah langit. Matahari sejengkal di atas ubun-ubun.<br />Pemuda itu pun pergi, memanggul dosa yang tak kuasa lagi ditanggungnya. Dia berjalan terhuyung-huyung oleh gebalau perasaan berdosanya yang terasa lebih berat dari seluruh semesta. Dia harus meninggalkan bumi yang pahit ini, membawa seluruh perasaannya yang hancur berkeping-keping. Dia menembus gurun panas di bawah terik matahari yang membakar. Di tengah gurun itu, dia adalah sebutir debu yang tak berdaya, tanpa suara, tanpa apa, tanpa siapa. Dan dia pun rubuh. Terjerembab. Mencium debu.<br /><blockquote>“Tuhanku,” dia bergumam dengan sisa tenaga di tenggorokannya, “akulah pendosa. Akulah pendosa, ya Tuhanku. Telah kudatangi Rasul-Mu, berharap memberiku syafaat agar aku diterima kembali di sisi-Mu. Tapi, Kautahu, karena dosaku tak tertanggungkan, dia pun mengusirku.”</blockquote>Tenggorokan yang kering. Matahari membakar gurun yang sunyi. Mata yang basah. Angin yang mengipas-ngipas di atas debu.<br /><blockquote>“Maka kini aku mengetuk pintu-Mu, memohon kiranya Kau memberiku syafaat bagi hamba-Mu pendosa ini. Aku tahu, Engkau Maha Pengasih, dan Engkaulah satu-satunya harapanku. Jika tidak, kirimkanlah kiranya kepadaku api. Bakarlah aku sekarang juga, sebelum Kaubakar aku dalam api neraka ....”</blockquote><div style="text-align: center;">***</div><br /><div>Jibril mengetuk pintu Rasul. <blockquote>“Salam Tuhan untukmu, ya Rasul.”<br />“Wa’alaikum salam.”<br />“Junjunganku, izinkan aku menyampaikan pesan Allah untukmu. Dia bertanya, ‘Engkaukah yang menciptakan hamba-Ku?’”<br />“Allah lah yang menciptakan mereka, yang menciptakan aku.”<br />“Engkaukah yang memberi mereka rejeki?”<br />“Allah lah yang memberi rejeki.”<br />“Engkaukah yang menerima taubat hamba-Ku?<br />“Allah lah yang menerima taubat dan mengampuni hamba-Nya.”<br />“Ya Rasul, inilah firman Allah untukmu, ‘Telah Kuutus hamba-Ku kepadamu untuk mengakui sebagian dosanya, tapi kau usir dia justru karena dia mengaku telah berbuat dosa. Bagaimana jika hamba-Ku yang lain datang kepadamu dan mengakui segunung dosa mereka? Kuutus engkau jadi Rasul sebagai rahmat bagi hamba-hamba-Ku. Maka jadilah pemberi syafaat untuk memaafkan mereka yang berdosa. Yang berdosa besar sekalipun.’ ”</blockquote>Semesta diam. Matahari diam. Rasul diam. Umar diam, menduga-duga hati Rasul yang kini merunduk.<br />Tiba-tiba Rasul, “Panggil ke mari pemuda tadi!” Suaranya pelan. Nyaris tak terdengar.<br /><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: center;"><br /></div>Pemuda itu tiba di rumah Rasul tepat ketika sang baginda shalat Magrib, menjadi imam para sahabat yang agung. Ketika didengarnya Rasul membaca surat At-Takatsur, tubuh pemuda mendadak dingin. “Bermegah-megah telah membuatmu lalai,” terdengar suara Rasul bergetar, menggetarkan langit-langit batin sang pemuda yang kini terasa akan runtuh. Tubuh pemuda itu kian dingin. “Sampai kau masuk ke liang kubur,” Rasul melanjutkan ayat suci.<br />Sampai kau masuk ke liang kubur. Terbayang kuburan tempatnya bekerja. Terbayang kuburan gadis yang pernah digalinya. Terbayang wajah gadis yang ... tiba-tiba matanya gelap. Dia rubuh. Tanpa suara. Tanpa debu.[]<br /></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-40778097061771394292011-02-08T14:30:00.004+07:002011-02-22T14:56:12.597+07:00Manusia yang Membuat Malaikat Cemburu<blockquote><div>Diceritakan oleh Jamal D. Rahman</div></blockquote><p>Malaikat senantiasa turun ke bumi, terutama pada malam-malam penuh keagungan seperti bulan Ramadan. Dilihatnya umat Islam beramai-ramai shalat tarawih di mesjid-mesjid, di langgar dan surau, di rumah dan kantor. Di kota-kota, di dusun-dusun, di gang-gang, di pelosok desa. Berbahagialah malaikat menyaksikan umat manusia mengagungkan asma Allah. “Alangkah bahagia Nabi Muhammad sekiranya menyaksikan bibir umatnya tak henti-henti menyebut nama Tuhan, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan bershalawat untuknya,” malaikat bergumam dalam dirinya. Malaikat tak kuasa menahan bahagia. Matanya mulai menggeremang, berkaca-kaca. Airmatanya tetes jadi berkah bagi umat manusia.</p><p>Dilihatnya manusia bertasbih, sama dengan malaikat bertasbih. Dilihatnya manusia bertakbir, sama dengan malaikat bertakbir. Dilihatnya manusia bertahmid, sama dengan malaikat bertahmid. Alangkah agung manusia-manusia ini, bergumam lagi malaikat. Mereka bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan bershalawat seperti para malaikat yang tak pernah melakukan dosa apa pun. Alangkah bahagia manusia-manusia agung ini.</p><p>Tiba-tiba malaikat terdiam. Tertegun. Terhenyak. Diperhatikannya kini dengan seksama: manusia-manusia itu rupanya tak hanya mengagungkan asma Allah. Mereka tak hanya melakukan apa yang dilakukan malaikat. Mereka melakukan juga apa yang tak dilakukan malaikat. Ternyata ada perbedaan antara apa yang dilakukan manusia dan apa yang dilakukan malaikat di hadapan kemahaagungan Tuhan. Malaikat masygul. Terdiam. Airmatanya kian deras mengalir. Airmata bahagia itu kini berubah jadi airmata kesedihan yang dibakar oleh rasa cemburu.</p><p>Apa yang membuatmu cemburu pada manusia-manusia yang sombong dan hina itu, wahai malaikat yang agung? Tidakkah engkau telah mendapat segalanya dari Tuhan? Tidakkah engkau selalu berada di sisi Tuhan, dan tak pernah mendapat murka? Sedangkan manusia-manusia itu seringkali tidak tahu diri, congkak, sombong, membuat kerusakan di muka bumi, dan saling menyakiti satu sama lain. Bukankah mereka lebih busuk dibanding iblis? Kenapa engkau cemburu pada mereka?</p><p></p><blockquote>“Mereka melakukan tiga hal yang tak kami lakukan,” katanya lirih. “Berbahagialah di mata Tuhan mereka yang melakukan tiga hal itu.”</blockquote><p></p><p>Pertama, di antara gema takbir, tasbih, tahmid, dan shalawat itu, malaikat mendengar gema lain yang tak pernah mereka dengar di kalangan malaikat. Yaitu gema istigfar, gema permohonan ampun yang kerapkali diiringi tumpahan airmata penyesalan yang amat dalam. Betapa indah gema istigfar membumbung ke langit-langit malam yang sunyi, menembus lapisan-lapisan semesta, hingga mencapai arasy Tuhan yang penuh rahasia. Malaikat cemburu pada manusia yang beristigfar. Sebab, mereka tak pernah beristigfar, karena mereka memang tak pernah berbuat dosa. Adakah yang lebih disukai Tuhan selain airmata istigfar para hamba yang penuh rasa sesal?</p><p>Kedua, di antara gema istigfar itu, manusia ternyata juga berbagi dengan sesama. Mereka menyisihkan sebagian harta mereka, berinfak dan bersedekah. Juga mengeluarkan zakat. Mereka membantu saudara-saudara mereka yang fakir lagi miskin, meringankan beban hidup anak-anak yatim. Betapa ingin malaikat melakukan hal yang sangat disukai oleh Allah Swt ini. Tapi mereka tak bisa melakukannya. Bukankah malaikat tak punya harta, dan di antara malaikat tak ada fakir-miskin dan anak yatim?</p><p>Ketiga, di antara gema istigfar, mereka dengar umat Islam berdoa memohon kepada Tuhan apa saja yang mereka harapkan. Mereka memohon berbagai peruntungan: petani mohon panen; pedangan mohon laba; pegawai mohon kenaikan gaji; si pejabat mohon kekuasaan dilanggengkan; si penganggur mohon pekerjaan; si sakit mohon sembuh; si gadis mohon pacar yang saleh; si duda mohon janda muda; dan seterusnya. Doa-doa itu terdengar merdu. Malaikat tahu, Tuhan berbahagia mendengar semua doa.</p><p>Dan malaikat, apakah yang perlu mereka mohon? Mereka tidak memohon apa pun.</p><p>Melihat umat Islam melakukan tiga hal itu, malaikat menangis cemburu. Tangis mereka memecah langit, mendebur laut.</p><p></p><blockquote>“Berbahagialah manusia yang membuat para malaikat cemburu.”</blockquote><p></p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-63922002125927896612011-01-31T10:18:00.000+07:002011-02-22T14:56:12.598+07:00Mahkota Al-Qur’an<blockquote>Diceritakan oleh Jamal D. Rahman<br /></blockquote><br />Ia mengucapkan salam pada lelaki itu. Ia datang dengan hormat yang dalam. Sudah lama ia mengenalnya. Ia yakin sang lelaki yang kini berdiri di hadapannya masih mengenalnya, sebab dahulu dia yang sering menemuinya, dengan rasa cinta yang dalam. Maka alangkah kecewa ia ketika tahu bahwa ternyata sang lelaki tak mengenalnya lagi. Tapi tak lama kemudian tensi kecewanya menurun, sebab ternyata dia tampak mengingat-ingat, seakan mulai sadar bahwa yang datang kepadanya memang pernah dikenalnya. Ia lihat lelaki itu terus mengingat-ingat, dan tampak ingatannya mulai tumbuh tapi belum penuh. <br />“Anda siapa?” akhirnya dia bertanya dengan masygul setelah gagal mengembalikan ingatannya.<br />“Saya Al-Qur’an,” jawabnya. “Saya Al-Qur’an yang dulu sering Anda baca dengan penuh cinta.”<br />Lelaki itu terkejut. Al-Qur’an? Dia bertanya dalam hatinya dengan rasa heran dan takjub. Dia ingat kini, dulu dia memang rajin membaca kitab suci itu.<br />Sekali lagi ia memberi hormat. “Mari saya antar Anda berjumpa dengan Allah Swt.,” ajak Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh. “Saya bertugas mengantar orang-orang yang dulu rajin membaca saya untuk berjumpa dengan Allah Swt.”<br />Alangkah bahagia lelaki itu. Siapa tak ingin berjumpa dengan Allah? Siapa tak bahagia berjumpa dengan Allah? <br />Di hadapan Allah, semua terdiam. Tak ada kata-kata. Lelaki itu tertegun. Takjub. Tak bisa berkata. Tak bisa apa-apa. <br />Lelaki itu semakin tertegun ketika melihat Tuhan memberikan mahkota raja dan dua jubah kebesaran kepada Al-Qur’an. Lelaki itu berharap Tuhan memberikan mahkota dan jubah kebesaran kepadanya juga. Tapi dia harus menelan kecewa. <br />Al-Qur’an tahu siapakah yang berhak memakai mahkota dan jubah kebesaran itu. Ia segera mengenakan mahkota pada lelaki di hadapannya, disaksikan Tuhan. Dia mengenakan mahkota Tuhan, di hadapan Tuhan pula. Berbahagialah lelaki itu. Bagaimanakah kebahagiaan sang lelaki mesti dilukiskan? <br />Lelaki itu kemudian mengangkat tangan kanannya, bersiap mengenakan jubah kebesaran. Tapi sekali lagi dia harus menelan kecewa. “Jubah ini bukan untukmu,” kata Al-Qur’an. <br />Lelaki itu segera membangun rasa puas atas mahkota yang dikenakannya. Dan tak lupa bersyukur.Adakah yang lebih agung dibanding memakai mahkota Tuhan?<br />Al-Qur’an lalu pamit. Ia akan pergi dengan dua jubah kebesaran yang tadi diberikan Tuhan. Ia memberi hormat. Lalu mengucapkan salam sebelum akhirnya pergi entah ke mana. <br />Lelaki itu tertegun, takjub, tak bisa berkata, tak bisa apa-apa. Ia didekap oleh rasa haru dan bahagia, seakan semesta seluruh rahasia terbentang di matanya. <br />Dan jubah kebesaran itu?<br />Al-Qur’an tiba-tiba menyapa sepasang suami-istri. Mengucapkan salam, memberi hormat, seraya memperkenalkan diri. Lalu, ia memohon agar suami-istri itu memakai jubah kebesaran yang dibawanya. “Ini untuk kalian berdua,” kata Al-Qur’an. Alangkah agung sepasang suami-istri yang memakai jubah kebesaran itu. <br />“Tapi amal ibadah kami takkan cukup untuk kami memakai jubah ini,” kata sang suami. “Jubah ini terlalu agung untuk kami.” <br />“Tidak, kalian berhak atas jubah ini.”<br />“Benarkah?”<br />“Benar.”<br />“Apa gerangan yang membuat kami berhak memakai jubah ini?”<br />“Kalian tidak percaya?”<br />“Bukan. Sekadar menenangkan hati kami.”<br />“Anak kalian adalah seorang pembaca Al-Qur’an. Jika kalian berjumpa dengan lelaki yang memakai mahkota, itulah anak kalian. Temuilah dia di hadapan Allah Swt. yang kini sedang menunggu kedua orangtuanya.”{}Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-88396029635530753652011-01-25T05:25:00.005+07:002011-02-09T11:15:43.978+07:00Pengantar Matan Ghoyah wa Taqrib<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><p>Acara: Kuliah Subuh Ahad ke 3 tiap bulan<br>Waktu: 05:00-06:30<br>Pengasuh: Drs. Hasan Anshori, MA.</p><p>Kitab "Matan Ghoyah wa Taqrib" ditulis oleh (<span style=" font-size:small;">imam</span>) Al Isfahani pada sekitar tahun 500 Hijrah [<span style=" font-size:small;">perlu koreksi</span>]. Banyak kitab klasik berikutnya yang diturunkan dari (struktur) kitab ini. Diantaranya, kitab yang berisi syarah, yaitu Fathul Quraa' oleh penulis berikutnya (perlu koreksi). Kitab kedua ini pun dibuatkan syarahnya lagi yang dikenal dengan Al Bajuri, sesuai nama penulisnya.</p><p>Kitab Matan Ghoyah wa Taqrib menggunakan rujukan madzhab Imam Syafii.</p><h4>Sejarah ringkas 4 Imam madzhab</h4><h5>1. Imam Abu Hanifah/madzhab Hanafi (70 tahun, 10-80 Hijriyah)</h5><p>Riset atas hasil karya Imam Abu Hanifah dari menyimpulkan bahwa hadits yang dibawakan beliau r.a. sedikit atau secara kuantitatif, kajian beliau lebih banyak menggunakan rasio dengan porsi 25-75. Madzhab Imam Abu Hanifah r.a. banyak digunakan di Pakistan.</p><p>Dari sisi ibadah, Imam Abu Hanifah r.a. melaksanakan sholat malam sebanyak separuh malam, dengan bacaan selurh Alquran. Dalam riwayat, ketika beliau r.a. mengetahui hal ini disiarkan oleh orang lain, maka beliau r.a. memperpanjang sholat malamnya hingga seluruh malam. Hal ini beliau r.a. kerjakan selama 30 tahun.</p><p>Salah satu karya ulama Pakistan yang menggunakan logika madzhab Imam Abu Hanifah r.a. adalah karya Fathurrahman ketika beliau ada di Kanada. Ulama Indonesia yang menggunakan pendekatan serupa adalah Dr. Nurcholish Majid.</p><h5>2. Imam Malik bin Anas (90/93H + 86 tahun)</h5><p>Imam Malik r.a. dikenal mempunyai banyak guru sejumlah 700 orang. Madzhab beliau r.a. adalah yang banyak diikuti penduduk Madinah. Karya beliau adalah kitab Shahih Muatta'.</p><p>Ibadah beliau r.a. tidak banyak diberitakan.</p><h5>3. Imam (Muhammad bin Idris Asy) Syafii, 150H + 54 tahun</h5><p>Imam Syafii r.a. telah menghafal Alquran (sebagai hafizh) sejak usia 9 tahun. Pada usia 16 tahun, beliau diketahui tidak banyak makan (taqrir math'am atau mempersedikit makan). Beliau r.a. khatam Alquran setiap hari, dan pada bulan bulan ramadhan khatam 2 kali setiap hari. Imam Syafii r.a. mempunyai banyak karya, diantaranya adalah yang berisi kaidah-kaidah hukum (ushl fiqh).</p><h5>4. Imam Ahmad bin Hambal (164H + 77 tahun)</h5><p>Ciri dari pemahaman madzhab Hambali adalah pemahaman harfiahnya terhadap dalil naqli. Secara kuantitatif, porsi akal terhadap Alquran dan Hadits adalah 25-75. Meskipun demikian, ketika beliau r.a. melakukan pembahasan fiqh, porsi akalnya lebih besar, sehingga dalam konteks fiqh bahasan beliau r.a. sering dikeluarkan dari perbandingan madzhab.</p><p>Madzhab Hambali umum diikuti di Arab Saudi (pada masa Raja Saud), terutama dengan pembaharuan yang dibawa oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (Wahabi). Ciri dari gerakan Wahabi adalah gerakan dakwah yang frontal dan tidak mempertimbangkan situasi lokal. Beberapa ulama menyebutkan bahwa gerakan Wahabi melupakan kaidah hikmah dan hasanah atau kebijaksanaan. </p><p>Salah satu penerapan hukum yang banyak dilihat i Arab Saudi adalah pendapat bahwa sholat jamaah di Masjid adalah fardhu ain. Dengan dasar ini, polisi (pamong praja) bersama dengan seorang ulama berkeliling di jalan menyuruh mukminin segera pergi sholat jamaah.</p><p>Dari sisi ibadah, Imam Ahmad bin Hambal melakukan sholat tidak kurang dari 300 rakaat sehari semalam.</p><p>4 imam diatas mengikuti mainstream Imam Abul Hasan Al Anshari atau yang dikenal sebagai golongan Ahlussunnah wal Jamaah/Sunni. Dalam kajian ahlussunnah<img height="1" width="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/3022452719747486063-8839602963553075365?l=assalam-wismamas.blogspot.com" />, ijtihad bersifat mutlak, dengan peralatan yang sempurna. Dalam arti, tiap perintah di Alquran dan Hadits diteliti hingga muncul kesimpulan mengenai hukumnya sebagai wajib atau boleh. [<span style=" font-size:small;">perlu penjelasan karena yang mencatat tidak terlalu faham</span>]</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-49660731158606589362010-10-12T04:21:00.003+07:002011-05-03T20:22:16.776+07:00Ushul FiqhRisalah kajian ahad pagi <br />Pekan 41/2010 - 10 Oktober 2010<br /><br />Tema: Fiqh<br />Pengasuh: <a href="http://sdkupukupu.org/">Muayyadi Shomad</a><br />Judul: Ushul Fiqh<br />Referensi: Sarah (penjelasan) kitab fiqh yang dijadikan acuan bagi kajian fiqh ust. Khotibul Umam (judul menyusul)<br />Resume: <a href="http://www.bppt.go.id/">Yus Budiyono</a><br /><br />Risalah:<br />- Ushul fiqh adalah cabang ilmu yang membahas akar dari permasalahan hukum Islam<br />- Pada awalnya, sesuai dengan bunyi ayat Alquran, semua cabang ilmu dalam Islam dimasukkan sebagai fiqh (fuqaha). Cabang-cabang itu, misalnya yang saat ini dikategorikan sebagai aqidah, muamalah, dan lain-ain.<br />- Perbedaan pendapat, seperti yang tampak dalam imam 4 madzhab, muncul karena keluasan ilmu dari para imam, kondisi masyarakat sekitar, kondisi lingkungan geografi (misalnya tropis/sub tropis, gurun/banyak air, dst) dan ijtihad para imam yang berasal dari sudut pandang dalam menyikapi/mengkaji dalil naqly (Alquran dan Hadits), seperti kehati-hatian atau rasionalitas.<br />- Ijtihad nilainya 2 kalau benar, kalau salah 1 (Hadits) berlaku juga untuk ijtihad individual, bukan hanya untuk yang bersifat komunitas, seperti misalnya produk dari MUI.<br />- NU, sebagaimana tersirat dalam logonya (9 bintang), meletakkan rasul, 4 shahabat dan 4 imam sebagai acuan dalam menetapkan fatwa.<br />- Kondisi geografis dan masyarakat Indonesia secara umum menggunakan Imam Syafii sebagai acuan<br />- Imam syafii tergolong sebagai ulama yang berhati-hati dalam meninjai suatu dalil, atau berada dalam pertengahan, tidak terlalu rasional dan tidak terlalu tekstual.<br />- Keyakinan terhadap fatwa madzhab perlu diperjuangkan, karena diantaranya akan membentuk konsistensi terhadap sudut pandang hukum Islam dan mendorong umat untuk lebih banyak belajar. Dalam hal ini, hati atau kecocokan sebagai filter terakhir dalam ijtihad (pilihan) individual.<br />- Taqlid diijinkan dalam hal pemilihan hukum, karena keumuman umat adalah sebagai pengikut, bukan imam, tapi tidak diijinkan dalam taraf keimanan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-46251206900302607772010-10-12T04:13:00.004+07:002011-02-22T15:05:39.676+07:00Tafsir HawaHawa dalam Bahasa Indonesia dekat dengan kata keinginan.<br />Hawa terdapat di Alqur'an di ...<br />Keinginan pada dasarnya diperbolehkan dalam Islam. Misalnya keinginan untuk mempunyai rumah bagus atau mobil keluarga. Meskipun demikian, is mempunyai 3 koridor utama:<br />1.Batasan tertinggi (positif) adalah ketika keinginan itu mempunyai imbas terhadap permasalahan sosial. Misalnya, Fulan mempunyai uang Rp. 300.000,-. Ia sedang berkeinginan terhadap sebuah handphone. Ketika hendak berangkat, ada tetangga yang membutuhkan uang Rp. 50.000,- untuk membeli beras. Ketika <br />2.Batas paling dasar (netral) adalah kebutuhan.<br />3.Dibawah batas bawah (negatif) adalah ketika hawa berpadu dengan syahwat. Dalam bahasa Indonesia hal ini disebut sebagai hawa nafsu.<br />'Hawa' (keinginan) berasal dari kata هوا berbeda dengan (Siti) 'Hawa', yakni istri Nabi Adam a.s., yang ditulis dengan حوا dengan tasyjid pada wawu. Kata yang kedua berasal dari kata 'hayatan' yang berarti hidup.<br />Wallahu a'lam.<br /><br />Bahasan dan belum di-proof reading oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100001111420261">Ahmad Husnul Hakim</a>, berdasar kajian subuh sambil jalan pagi dan kajian tasir tematik masjid Iqra' BPPT, ditulis oleh <a href="http://yusbu.blogspot.com/">Yus Budiyono</a>.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-70452333699611722162010-07-05T15:28:00.006+07:002011-02-22T15:06:54.057+07:00ISRO MI'ROJ Nabi Muhammad SAW<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAmRDiMsxbqUEiQathxDXnL6-lcx8jANF5h8z2UFqw8zh5Uy0NEeuYld42D9el5c3_ZJBNmKkkzgdp0fTjBzT7sasrG5jiI9ckNyCSvicX-9pnDCP7ACYJguxoOrbJDXn3Xnj7CJXXMCY/s1600/36017_1486726498718_1550581619_1204766_4315483_n.jpg"><img style="WIDTH: 165px; HEIGHT: 180px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490355743357906114" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAmRDiMsxbqUEiQathxDXnL6-lcx8jANF5h8z2UFqw8zh5Uy0NEeuYld42D9el5c3_ZJBNmKkkzgdp0fTjBzT7sasrG5jiI9ckNyCSvicX-9pnDCP7ACYJguxoOrbJDXn3Xnj7CJXXMCY/s320/36017_1486726498718_1550581619_1204766_4315483_n.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCX1o9Z39FepGebugF-eBa5wHowLtordtOY74kF6vema22woTCIWXsnrJklVknwB8sh3G4YRK9_0zzdW1fA_I1IK95As2HmaPin-KfPry_xGplAV-eCe90XdNTEFHXTPpBWVNTl9SuEnA/s1600/35829_1486623696148_1550581619_1204538_7280955_n.jpg"><img style="WIDTH: 167px; HEIGHT: 178px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5490355920118897314" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCX1o9Z39FepGebugF-eBa5wHowLtordtOY74kF6vema22woTCIWXsnrJklVknwB8sh3G4YRK9_0zzdW1fA_I1IK95As2HmaPin-KfPry_xGplAV-eCe90XdNTEFHXTPpBWVNTl9SuEnA/s320/35829_1486623696148_1550581619_1204538_7280955_n.jpg" /></a><br /><div><div>@assalam-Rajab 1431H, </div><div>Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Masjid Assalam perumahan Wismamas kel. Cinangka insyallah akan menyelenggarakan peringatan Isro Mi'roj Nabi Muhammad SAW pada Hari Minggu, 11 Juli 2010, pada tahun ini Insyaallah Mubaligh akan diisi oleh Bapak <strong>Walikota Depok DR. Ir H. Nur mahmudi Isma'il Msc. </strong></div><br /><div>selain acara peringatan Isro mi'roj sesuai rencana akan diadakan sarasehan atau temu wicara(silaturahim) antara bapak Walikota dengan warga perumahan Wismamas RW10 kel. Cinangka dan sekitarnya.</div><div>Bagi jamaah yang tidak ada keperluan diluar diharapkan kehadirannya dan partisipasinya, semoga niat ikhlas kita selalu dicatat sebagai ibadah kelak sebagai bekal menghadap sang khalik, amin Yaa Rabbal 'alamiin..</div></div>Admin-Assalamhttp://www.blogger.com/profile/14609728946794070637noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-33679374663010328392009-12-17T11:54:00.005+07:002011-02-22T15:06:54.057+07:00Tahun Baru 1431 H<div align="justify">Tahun 1430 H berakhir hari kamis, 17 Desember 2009. pada perhitungan tahun hijriyah pergantian tahun akan dimulai pada saat adzan maghrib, hal ini berbeda dengan tahun masehi yang di mulai pada jam 00.00 tengah malam.<br /><br />beberapa hal yang sering dilakukan pada pergantian tahun hijriyah adalah melakukan dzikir dan muhasabah, biasanya diawali dengan dibacakannya DOA AKHIR TAHUN yang dilakukan setelah sholat Ashar atau sesaat sebelum terbenam matahari. sedangkan DOA AWAL TAHUN dilaksanakan setelah sholat Maghrib, ada yang menambahkan membaca surah yaasin 3x.<br /><br />bacaan <strong>DOA AKHIR TAHUN :<br /></strong><em>Wa shallallaahu `alaa sayyidinaa wa mawlaanaa muhammadin wa `alaa aalihi wa shahbihii wa sallam/allaahumma maa `alimtu fii haadzihis-sanati mimma nahaytanii `anhu falam atub minhu walam tardhahuu walam tansahuu wa hamilta `alayya ba`da qudratika `alaa `uquubatii wa da`awtanii ilaat-tawbati minhu ba`da jur-atii `alaa ma`shiyyatika fa-innii astaghfiruka faghfirlii wa maa `amiltu fiihaa mimmaa tardhaahu wa wa`adtanii `alayhits-tswaaba fa as-aluka allaahumma yaa kariimu yaa dzal jalaali wal ikraami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha` rajaa-ii minka yaa kariim/wa shallallaahu `alaa sayyidinaa wa mawlaanaa muhammadin wa `alaa aalihi wa ash-haabihii wa sallam</em><br /><br />"Selawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan dan penghulu kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, apa yang telah kulakukan pada tahun ini terhadap hal-hal yang Kau larang aku untuk melakukannya dan aku belum bertobat daripadanya; sedangkan Engkau tidak rida dan tidak melupakannya; dan aku telah melakukannya di dalam keadaan di mana Engkau berupaya untuk menghukumku, tetapi Engkau mengilhamiku dengan tobat atas kelalaianku melakukan dosa-dosa itu semua; sesungguhnya aku memohon ampunan-Mu, maka ampunilah aku. Dan tidaklah aku melakukan yang demikian atas apa yang Engkau ridai dan Kau janjikan aku dengan pahala atas yang demikian itu. Maka aku memohon kepada-Mu. Ya Allah, Wahai yang Maha Pemurah! Wahai Yang Maha Agung dan wahai Yang Maha Mulia agar Engkau menerima tobat itu dariku dan janganlah Engkau menghampakan harapanku kepada-Mu Wahai Yang Maha Pemurah. Selawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan dan penghulu kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya".<br /><br /><br />bacaan <strong>DOA AWAL TAHUN :</strong><br /><em>Bismillaahirohmaanirrohiim. wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama. Allohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa 'alaa fadhlikal 'adliimi wujuudikal mu'awwali wahaadza'aamunjadiidun qod aqbala nas-alukal 'ishmata fiihi minasysyaithooni wa auli yaa-ihi wa junuudihi wal 'auni 'alaa haadzihil ammaaroti bissuu-i wal istighooli bimaa yuqorribunii ilaika zulfa yaadzal jallali wal ikroom. wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wasallama.</em><br /><br />"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau. Wahai Tuhanku, Paduka adalah Dzat Yang Maha Kekal, dahulu dan Awal. Hanya dengan anugrah dan kemurahan-Mu yang agung, telah datang tahun baru. Di tahun ini kami memohon pemeliharaan-Mu dari Syetan, kekasihnya dan balatentaranya, dan kami memohon pertolongan-Mu atas hawa nafsu yang mengajak kepada kejelekan, dan kami memohon kesibukan dengan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau."</div><div align="justify"> </div><div align="justify"> </div><div align="justify"></div><div align="center"><span style="font-size:180%;color:#ffff33;">SELAMAT TAHUN BARU 1431 H</span></div><div align="center"><span style="font-family:lucida grande;font-size:85%;color:#ffff33;">semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan berkah, Rahmat dan Ridho-Nya.. amin.</span> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-59764986131159896152009-11-26T15:53:00.004+07:002011-02-22T15:09:22.108+07:00Selamat Idul Adha 1430 H<span style="color:#660000;">Kami segenap pengurus Masjid ASSALAM Perumahan Wismamas mengucapkan :</span><br /><br /><div align="center"><span style="font-size:130%;"><span style="color:#ffff33;">~<strong>Selamat Hari Raya</strong></span><span style="color:#ffff33;"><strong> Idul Adha 1430 H~</strong></span></span></div><div align="center"><span style="font-size:180%;color:#ffff00;">taqobalallahu minna waminkum taqobal yaa kariim..</span></div><span style="font-size:180%;color:#006600;"></span><br /><span style="font-size:180%;color:#660000;">Hadiri dan ikutilah:</span><br /><span style="color:#660000;">1. Takbir keliling komplek wismamas ( 26 Nop 2009 jam 19.30-selesai)</span><br /><span style="color:#660000;">2. Sholat Idul Adha (27 Nop 2009, Jam 07.00 - selesai)</span><br /><span style="color:#660000;">3. Penyembelihan Hewan Kurban (28 Nop 2009, jam 08.00 - selesai)</span><br /><span style="color:#006600;"></span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-72555748885316503812009-08-31T13:31:00.009+07:002011-02-22T15:14:29.752+07:00RE-ORGANISASI TAKMIR ASSALAM<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJj8MrkLKNaxKZ0CGfMRdV8KvW6sXNSoMcI2h4ggP9NWhJbQWnNRJvqzGA4I1jUB9MJssoHadw-B5rsyb6gqb-_6NaKOxjMEqm9Iuifw6kBwTz-uSaRBl5jm1iBwafQyAgkZdE3XPyuZ0/s1600-h/IMG_6950.JPG"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 82px; FLOAT: left; HEIGHT: 92px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376435030577250162" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJj8MrkLKNaxKZ0CGfMRdV8KvW6sXNSoMcI2h4ggP9NWhJbQWnNRJvqzGA4I1jUB9MJssoHadw-B5rsyb6gqb-_6NaKOxjMEqm9Iuifw6kBwTz-uSaRBl5jm1iBwafQyAgkZdE3XPyuZ0/s320/IMG_6950.JPG" /></a> Waktu telah berjalan 2 tahun untuk periode pengurus takmir saat ini, tepatnya Agustus 2007 sampai dgn Agustus 2009. sesuai AD/ART yang telah disepakati bersama maka setiap 2 tahun diadakan Re-organisasi pengurus Takmir, acara pemilihan ketua takmir tersebut dilaksanakan pada Minggu 30 Agst 2009 setelah selesai sholat tarawih dan witir.<br /><div align="justify">Di awali dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban dari pengurus lama (2007-2009) yang disampaikan langsung oleh BP DR. H Mastuki hs, MAg memaparkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan dgn baik maupun ada beberapa yg belum maksimal, serta laporan keuangan sampai per. 21 Agst 2009 mempunyai saldo sebesar Rp. 5 jutaan. </div><br /><div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWDjG5GeXQFtZ_Vr2yDXhR8juum-K_cdf7YTdyHpTqlilBjeeY-Ys0zJQEQn_z2nuIXrKqExkFa6gSuQZZEAitUFboZSLMXYFjO-HbL8h3M45l9xV3R2IGUW1vNfCl6Mt2yRd9cAzMO5M/s1600-h/IMG_0503.JPG"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 92px; FLOAT: left; HEIGHT: 113px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376021460134499106" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWDjG5GeXQFtZ_Vr2yDXhR8juum-K_cdf7YTdyHpTqlilBjeeY-Ys0zJQEQn_z2nuIXrKqExkFa6gSuQZZEAitUFboZSLMXYFjO-HbL8h3M45l9xV3R2IGUW1vNfCl6Mt2yRd9cAzMO5M/s320/IMG_0503.JPG" /></a>pada sesi pemilihan ketua takmir masjid Assalam periode 2009-2011, setelah disaring oleh panitia dgn meminta saran dari dewan pertimbangan masjid, tokoh ulama dan jamaah, maka di tetapkan 5 kandidat calon. prosesnya sendiri dilakukan dengan cara voting tertutup dengan kertas suara yang dibagikan kepada semua jamaah yang hadir, dengan hasil <strong>Bp Ustadz Muayyadi </strong>memperoleh suara terbanyak yang otomatis akan menjadi ketua Takmir mendatang.</div><div align="justify">Selain memilih ketua takmir dilanjutkan dengan menetapkan 4 orang dewan formatur yang akan bermusyawarah untuk merumuskan pengurus takmir secara lengkap, antara lain; </div><div align="justify">1. Bp. Fardiman</div><div align="justify">2. Bp. DR H Mastuki hs</div><div align="justify">3. Bp. Zulfi siregar</div><div align="justify">4. Bp. Istiadi</div><div align="justify">Acaranya serah terima ditandai dgn penandatanganan serah terima laporan antara Bp. DR. H. Mastuki Hs dgn Bp Muayyadi. dan berakhir pada pukul 11.30 Wib. </div>Admin-Assalamhttp://www.blogger.com/profile/14609728946794070637noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-36102979979434336152009-08-31T13:12:00.004+07:002011-02-22T15:10:12.680+07:00Penggalangan Dana Renovasi tahap ke-2<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-yWCpVOXztZ_whMmv0z8arGd5uzPt_J7poIskShDLobti98xndyDZfdh4eYMvf7R8EHzhLDwwdynPK-qOhS5f1gnYcvxWeCKVSXYSW4K0nHKWSv8kvh1YddonzxrOGpmxdJHE7PgIKk/s1600-h/assalam.jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 215px; FLOAT: left; HEIGHT: 134px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376010896104273538" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-yWCpVOXztZ_whMmv0z8arGd5uzPt_J7poIskShDLobti98xndyDZfdh4eYMvf7R8EHzhLDwwdynPK-qOhS5f1gnYcvxWeCKVSXYSW4K0nHKWSv8kvh1YddonzxrOGpmxdJHE7PgIKk/s320/assalam.jpg" /></a> Moment Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah ternyata dimanaafkan betul oleh jamaah masjid Asslaam, hal tersebut terlihat pada malam Minggu 29/08/09 saat diadakan sosialisasi dan laporan perkembangan pembangunan Masjid Assalam tahap pertama, sekaligus penggalangan dana untuk tahap ke-2 disambut antusias oleh jamaah yang hadir, terbukti saat panitia menawarkan item-item pekerjaan mendapatkan respon positif dari jamaah sehingga dalam sela-sela antara sholat tarawih dan witir tersebut (kurang lebih 30 menit) terhimpun dana sebesar Rp. <strong>47.485.000,- </strong>(empat puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh lima ribu rupiah). semoga kepedulian para jamaah dgn niat membangun rumah Allah tersebut mendapatkan pahala amal jariyah serta keberkahan rezeki dari Allah SWT, amin.Admin-Assalamhttp://www.blogger.com/profile/14609728946794070637noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-17296018388188052912009-08-25T10:55:00.001+07:002011-02-22T15:11:09.416+07:00Ramadhan dalam Imajinasi Nabi<div align="justify"><em>Oleh. H. Jamal D. Rahman</em><br /><br />Keagungan bulan Ramadhan seringkali digambarkan dengan imajinasi yang luar biasa. Saya begitu terpukau dengan imajinasi Nabi Muhammad melukiskan keunggulan bulan Ramadhan dalam banyak hadis. Imajinasi Nabi Muhammad terasa segar, kaya, dan hidup. Sebuah hadis mendeskripsikan suasana sorga pada awal bulan Ramadhan, lengkap dengan detail alam sorga, pakaian, makanan, tempat tidur, dan pasangan bermata jelita yang disediakan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa. Berikut hadis dimaksud (saya kutip dari sebuah kitab klasik, Durrotunnashihin):<br />Pada awal Ramadhan, angin berembus dari bawah singgasana Tuhan, dan daun-daun pepohonan sorga pun bergoyang, hingga terdengar desir semilir teramat merdu. Tak pernah terdengar desir semilir semerdu itu. Menyaksikan hari pertama Ramadhan itu, orang-orang bermata jelita (baca: bidadari) berdoa, “Ya Allah, pada bulan Ramadhan ini jadikanlah salah seorang di antara hambamu sebagai pasangan hidupku.”<br />Maka, Allah pun mengawinkan orang yang berpuasa dengan salah seorang dari orang bermata jelita itu. Bagi setiap orang bermata jelita tersedia 70 perhiasan warna-warni dan dipan dari batu mulia warna merah berhiaskan mutiara. Disiapkan pula 70 kasur dan 70 aneka makanan. Semua itu khusus untuk orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan, tanpa memperhitungkan amal kebaikannya yang lain.<br />Imajinasi kreatif Nabi Muhammad itu sangat indah. Adalah menarik bahwa dalam banyak hadisnya, Nabi Muhammad menggambarkan keutamaan bulan Ramadhan dengan fiksi dan imajinasi kreatif yang memukau. Dalam imajinasi kreatifnya, Nabi Muhammad seringkali melibatkan alam dan malaikat. Hal itu segera memperlihatkan pertalian antara manusia, alam, malaikat, dan Tuhan sendiri. Maka keagungan bulan Ramadhan merupakan pertalian spiritual dan kosmis keempat wujud tersebut. Kadangkala fiksi dan imajinasi kreatif Nabi Muhammad lebih lengkap menyebut detail alam dan lingkungan ketuhanan. Hal tersebut tentu menambah nuansa dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan, misalnya hadis berikut ini:<br />Pada bulan Ramadhan, aras dan singgasana Tuhan berteriak, sementara malaikat berkata lirih, “Beruntunglah umat Muhammad SAW. Mereka dianugerahi kemuliaan. Matahari, bulan, bintang, burung di udara, ikan di air, dan semua makhluk ber-ruh di muka bumi –kecuali setan– berdoa memohonkan ampun untuk mereka, siang malam.”<br />Lalu Allah berkata kepada malaikat, “Persembahkan shalat dan tasbihmu di bulan Ramadhan pada umat Muhammad SAW.”<br />Dan, akhir Ramadhan adalah sesuatu yang sangat menyedihkan dalam imajinasi Nabi Muhammad. Memang, selepas Ramadhan kita segera memasuki hari raya Idul Fitri. Namun Nabi Muhammad tidak melulu menggambarkannya sebagai hari kebahagiaan dan kemenangan, melainkan juga mengingatkan akan musibah yang teramat berat. Dengan datangnya hari kebahagiaan dan kemenangan itu berarti kita kehilangan sesuatu yang amat berharga. Bahkan, kata Nabi, kehilangan sesuatu yang amat berharga itu merupakan musibah. Inilah gambaran imajinatif Nabi Muhammad tentang akhir Ramadhan:<br />Di malam terakhir bulan Ramadhan, langit, bumi, dan malaikat pada menangis karena musibah yang menimpa umat Muhammad Saw.<br />“Musibah apa, ya Rasulallah?” tanya sahabat.<br />“Kepergian bulan Ramadhan.”<br />Gambaran imajinatif Nabi Muhammad tentang kepergian bulan Ramadhan sebagai musibah itu menggambarkan dengan baik betapa berharganya bulan Ramadhan. Bukan saja orang-orang saleh yang merasa kehilangan dengan kepergian bulan Ramadhan, melainkan juga langit, bumi, dan malaikat. Perasaan kehilangan langit, bumi, dan malaikat atas kepergian bulan Ramadhan tampak sedemikian dalam, sehingga digambarkan bahwa langit, bumi, dan malaikat bukan saja bersedih, melainkan semuanya pada menangis.<br />Seluruh keutamaan bulan Ramadhan sebenarnya dipersembahkan kepada manusia. Tetapi, secara imajinatif Nabi Muhammad menggambarkan bahwa langit, bumi, dan malaikat pun turut berduka dengan kepergian bulan Ramadhan. Itu berarti, langit, bumi, dan malaikat pun turut berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan, meskipun seluruh keutamaannya tidak untuk mereka, melainkan untuk manusia. Dengan imajinasi tersebut, pesan hadis di atas jadi dalam: jika langit, bumi, dan malaikat saja turut berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan dan turut berduka dengan kepergiannya, alangkah malang manusia yang tidak berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan dan tidak pula berduka dengan kepergiannya.<br />Bagi saya, imajinasi kreatif Nabi Muhammad tersebut sungguh luar biasa: indah, hidup, memukau, dan pesannya jelas (dan hadis bagaimanapun bersifat didaktis). Apalagi kalau kita membayangkan bahwa imajinasi kreatif tersebut dikemukakan Nabi Muhammad sekitar abad ke-7 M. Bagaimanakah imajinasi kreatif Nabi Muhammad bisa sampai pada deskripsi menakjubkan seperti itu?<br />Sengaja di sini saya menekankan bahwa gambaran keagungan bulan Ramadhan oleh Nabi Muhammad sebagai fiksi dan imajinasi. Bukan maksud saya mengagungkan imajinasi lebih dari apa yang seharusnya. Sama sekali bukan maksud saya juga menafikan pengalaman spiritual sebagaimana berkembang terutama di dunia tasawuf, atau spekulasi intelektual seperti berkembang dalam tasawuf falsafi. Di sini imajinasi ditempatkan sebagai cara-pandang, perspektif, cara-memaknai sesuatu, sekaligus cara menyampaikan pesan.<br />Imajinasi adalah anugerah Tuhan yang, saya rasa, diberikan hanya dan hanya kepada manusia. Bersama rasio, imajinasi mendorong kehidupan dan kebudayaan manusia berkembang mencapai kemajuan demi kemajuan. Imajinasi membuka pintu kemungkinan yang paling jauh bahkan mustahil. Sementara, rasio menyiapkan jalan agar apa yang semula diimajinasikan sebagai mustahil kelak jadi mungkin dan nyata. Tidaklah aneh kalau Nabi Muhammad memiliki imajinasi yang demikian tinggi dan begitu kreatif. Tidaklah aneh juga kalau Nabi Muhammad berbicara dengan menggunakan imajinasi, sebab dia berbicara kepada umat yang juga mendapatkan anugerah imajinasi.<br />Dalam konteks ini, sebagai fiksi dan imajinasi kreatif, hadis-hadis tersebut di atas memiliki logika imajinasinya sendiri. Yang terpenting di antaranya adalah tidak berartinya kesesuaian apa yang dikemukakan dengan fakta yang dikemukakan.<br />Maka tidaklah terlalu penting apakah langit, bumi, dan malaikat benar-benar menangis di malam terakhir bulan Ramadhan. Yang penting adalah, apakah fiksi atau imajinasi bahwa langit, bumi, dan malaikat menangis di akhir bulan Ramadhan bermakna bagi kita. Begitu juga tidaklah penting apakah singgasana Tuhan benar-benar berteriak dan malaikat berkata bahwa umat Nabi Muhammad beruntung dengan datangnya bulan Ramadhan. Yang penting adalah, apakah keindahan kisah tersebut bermakna dan menggugah perasaan kita.<br />Demikian juga hadis tentang angin yang berhembus dari bawah singgasana Tuhan dan berdesir di sela daunan pohon sorga pada bulan Ramadhan: sejauhmana keindahan kisah itu menggetarkan hati kita; sejauhamana pula kita merasakan pesan spiritual melalui metafor-metafornya yang fantastis?<br />Kita wajib mengembangkan kekuatan imajinasi sebagai anugerah Tuhan. Dengan imajinasi yang tajam dan peka, kita akan memiliki peluang lain dalam menghayati Islam, sebab dalam banyak hal Islam diuraikan dengan imajinasi seperti antara lain tampak dari hadis-hadis di atas. Bahkan Tuhan pun berfirman dalam bahasa imajinasi. Dan Dia pasti tahu: berbicara dengan bahasa imajinasi hanya mungkin dilakukan kepada makhluknya yang telah dianugerahi imajinasi, yaitu manusia.<br />Saya membayangkan, setiap akhir Ramadhan Nabi Muhammad menangis duka bersama langit, bumi, dan malaikat. Juga bersama orang-orang bermata jelita di sorga. Mudah-mudahan kita berada di tengah-tengah mereka semua, bersama-sama melinangkan airmata duka. Jika tidak, saya rasa Nabi Muhammad menangis bukan karena kepergian bulan Ramadhan, tapi berduka karena kita tidak berduka …. ***</div>Admin-Assalamhttp://www.blogger.com/profile/14609728946794070637noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-40505116533293513612009-08-23T16:14:00.002+07:002011-02-22T15:06:54.058+07:00Info Amaliyah Ramadhan 1430 HMARHABAN YAA RAMADHAN....<br />Sabtu 22 Agustus... Ramadhan 1430 H telah mendatangi kita lagi untuk kesekian kalinya, tentunya kita harus memanfaatkan keberkahan datangnya bulan berkah, bulan suci dan bulan yg penuh ampunan ini.<br />untuk itu panitia amaliyah Ramadhan tahun ini telah mempersiapkan berbagai rencana kegiatan ibadah ramadhan selama 1 bulan. untuk jadwal lengkapnya silahkan kunjungi link ini...<br /> <a href="http://docs.google.com/View?id=dg8gbncx_5nb5m3xc8">http://docs.google.com/View?id=dg8gbncx_5nb5m3xc8</a>Admin-Assalamhttp://www.blogger.com/profile/14609728946794070637noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-1126641078885281882009-08-05T12:03:00.002+07:002011-02-22T15:06:54.058+07:00Malam Nifsu Sya'banMenurut hitungan kalender Nisfu sya'ban tahun ini (14 Sya'ban 1430 H) jatuh pada hari Rabu, 5 Agustus 2009. Tentang keutamaan malam ini, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih, Diantaranya hadits A'isyah:<br /> "Suatu malam rasulullah shalat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai shalat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadits ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.<br /><br />Dalam hadits Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).<br /><br />Syeikh Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi telah mentahqiq masalah ini. Demikian juga dengan do'a tidak ada do'a khusus untuk malam nisfu Sya'ban, cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang pernah dilakukan Rasulullah,Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih.<br /><br /><em><span style="font-size:78%;">(sumber pesantrenvirtual.com)</span></em>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-13598438343837770222009-07-14T21:21:00.003+07:002011-02-22T15:14:29.752+07:00TPA Assalam mewisuda Santri di UT<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9VQxRUkMv_VxvD0WOQGc2IqS5Sl7wAB52utTuyUylHQcXSudOpftAtg_u8Ojm35ZHH__2KEECwV0LuCSiHcxvKuYajA-ArXzvFR7yMqDCrjP1d6aPdSgFvK4tkCXhszjfeEJhdNEhKB8J/s1600-h/tpa.JPG"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; FLOAT: left; HEIGHT: 91px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5358326417699511362" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9VQxRUkMv_VxvD0WOQGc2IqS5Sl7wAB52utTuyUylHQcXSudOpftAtg_u8Ojm35ZHH__2KEECwV0LuCSiHcxvKuYajA-ArXzvFR7yMqDCrjP1d6aPdSgFvK4tkCXhszjfeEJhdNEhKB8J/s200/tpa.JPG" /></a><br /><br /><div align="justify">assalam@.. pada bulan Juni 09 yang lalu, TPA Assalam menyertakan santrinya dalam Wisuda wilayah yang dilaksanakan di Auditorium kampus Universitas Terbuka Pondok cabe. dalam wisuda tersebut terdapat 15 santri yang berasal dari TPA Assalam. wisuda ini pertama kalinya yang diikuti TPA Assalam dalam program wisuda antar wilayah. dari ke 15 santri tersebut ada 3 santri yang mendapatkan predikat wisudawan terbaik setelah dengan hasil memuaskan saat dilakukan test oleh penguji dari yayasan Madina.</div><div align="justify">Dengan diikutsertakannya santri TPA Assalam tersebut dimaksudkan agar kedepan TPA Assalam bisa lebih aktif lagi diberbagai kegiatan yang dilakukan oleh berbagai lembaga yang melibatkan TPA seluruh wilayah, sekaligus mengukur sampai sejauh mana kwalitas didik TPA Assalam terhadap para santrinya.</div><div align="justify">pada bulan Juli ini bersamaan dengan aktifitas kegiatan belajar mengajar yang sudah mulai berjalan lagi TPA Assalam membuka pendaftaran santri baru maupun susulan untuk aktif belajar di TPA Assalam. bagi orang tua santri yang ingin memasukkan anaknya dapat menghubungi pengurus LPI Assalam dengan Ibu Rayhana, Ibu Yayuk, atau Ibu Ifa.</div><div align="justify">TPA Assalam memulai belajar setiap sore mulai jam 15.30 WIB (ba'da sholat ashar) sampai dengan jam 17.00 WIB. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-55869346191119635422009-07-13T11:49:00.003+07:002011-02-22T15:11:09.417+07:00Info Haji 1430 H (Paspor Hijau)Ibadah Haji tahun ini terasa ada yang lain, salah satunya adalah penggunaan PASPOR HIJAU bagi jamaah yang pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan Paspor cokelat.<br /><em><span style="font-size:85%;">berikut kutipan Yahoonews.com :</span></em><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWtQ_kkSxvhzZAKtnjKjZgCxpoPP1gGbjqJVCEC5EogtjgBdHYUIHY2_M9a5tvJfBQ_NApr6Z3y3XBD81HsfDWGA64iFKt7G3vxWjjfXlGvywgzBacZkkepUKoCw5fBL9v4_q-akh7kIRA/s1600-h/pasporhijau.jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 140px; FLOAT: left; HEIGHT: 102px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357803729820136114" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWtQ_kkSxvhzZAKtnjKjZgCxpoPP1gGbjqJVCEC5EogtjgBdHYUIHY2_M9a5tvJfBQ_NApr6Z3y3XBD81HsfDWGA64iFKt7G3vxWjjfXlGvywgzBacZkkepUKoCw5fBL9v4_q-akh7kIRA/s200/pasporhijau.jpg" /></a>Pemerintah diharapkan secepatnya menyelesaikan dan mengeluarkan paspor hijau untuk keperluan jemaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci Makkah.<br />"Pembuatan paspor internasional itu lebih cepat lebih baik, sehingga para calon jemaah haji akan bertambah semangat," kata Ketua MUI Sumut, Prof Dr. Abdullah Syah, MA, di Medan, Minggu.<br />Ia mengatakan, pembuatan paspor hijau merupakan tugas dan tanggungjawab pemerintah melalui Departemen Agama RI.<br />Apalagi, pembuatan paspor hijau itu merupakan persyaratan yang telah diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Sebelumnya para jemaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Makkah hanya menggunakan paspor coklat, bukan paspor hijau.<br />Namun bagi jemaah haji yang akan berangkat tahun ini harus menggunakan paspor hijau, yang juga berlaku bagi jemaah haji dari negara lain. Selain parpor hijau, bagi jemaah haji juga harus diberikan suntikan vaksin meningitis sebagai persyaratan untuk mendapatkan visa, katanya.<br />Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menetapkan kebijakan baru bagi jemaah haji Indonesia, yakni dari penggunaan paspor cokelat menjadi paspor hijau. Pemerintah harus menyediakan paspor hijau lebih banyak karena jemaah haji tahun 2009 sekitar 207 ribu orang.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-67643144056796975432009-05-12T08:53:00.003+07:002011-02-22T15:10:12.680+07:00Renovasi Perluasan Tahap ke-1 hampir rampungAssalamu'alaikum wrwb,<br /><br />kegiatan pengecoran lantai atas untuk sisi sebelah kiri telah dilakukan pada hari minggu, 3 mei 2009 dengan 'kerja bakti' yang melibatkan sejumlah jamaah masjid assalam baik dari blok A sampai blok E.. jadi bisa dikatakan pekerjaan tahap pertama renovasi perluasan masjid assalam tinggal finishing saja.<br /><br />seperti yang dikatakan ketua panitia Bp H. ikhsan bahwa setelah selesai tahap pertama ini akan dihentikan sementara sambil melakukan penggalangan dana infaq, shodaqoh dari para jamaah untuk pelaksanaan pekerjaan tahap kedua.<br /><br />setelah pekerjaan tahap pertama selesai insyaallah lantai bawah sudah bisa dimanfaatkan sebagai ruang ibadah (shalat) yang menambah daya tampung -/+ 20% dari sebelumnya. jadi untuk kegiatan Ramadhan yang notabene tinggal kurang dari 4 bulan, insyaallah sudah rapi untuk lantai bawah. "kami tetap mohon dukungan dari semua jamaah untuk penyelesaian pekerjaan renovasi perluasan masjid pada tahap selanjutnya" tambah pak ketua.<br /><br />tak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dermawan dan jamaah masjid assalam atas dukungan apapun yang telah diberikan demi terselesainya pembangunan ini.<br />Wassalamu'alaikum wrwb.<br /><br /><br />gambar kegiatan kerja bakti selengkapnya..........<br /><table style="WIDTH: 194px"><tbody><tr><td style="BACKGROUND: url(http://picasaweb.google.com/s/c/transparent_album_background.gif) no-repeat left 50%; HEIGHT: 194px" align="middle"><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/RenovasiPerluasanMasjidPerMei09?feat=embedwebsite"><img style="MARGIN: 1px 0px 0px 4px" src="http://lh6.ggpht.com/__I7flTA0i5E/Sf3SEVroc3E/AAAAAAAABHs/Az75d0P2oH8/s160-c/RenovasiPerluasanMasjidPerMei09.jpg" width="160" height="160" /></a></td></tr><tr><td style="TEXT-ALIGN: center; FONT-FAMILY: arial, sans-serif; FONT-SIZE: 11px"><a style="COLOR: #4d4d4d; FONT-WEIGHT: bold; TEXT-DECORATION: none" href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/RenovasiPerluasanMasjidPerMei09?feat=embedwebsite">Renovasi Perluasan Masjid -per. Mei09</a></td></tr></tbody></table>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-9971937107147210202009-04-13T12:51:00.005+07:002011-02-22T15:10:12.682+07:00Update Pembangunan Perluasan Masjid Per April 09<em>Assalamu'alaikum wrwb,</em>
<br />
<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDKYJ-EGgrIAgS4Fym0iAvzac0PHcxdWIB23PRqImkANeTIhrKHdrHnYlWb43oPhUraCazmslGHetrqaxsSWizWoOCmgPoy8X-XXBFLsMT6wFHIEFodNlD71KvEh3BV0uDe8yuMBxBxiS0/s1600-h/IMG_9168.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324056666599090018" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 134px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDKYJ-EGgrIAgS4Fym0iAvzac0PHcxdWIB23PRqImkANeTIhrKHdrHnYlWb43oPhUraCazmslGHetrqaxsSWizWoOCmgPoy8X-XXBFLsMT6wFHIEFodNlD71KvEh3BV0uDe8yuMBxBxiS0/s200/IMG_9168.JPG" border="0" /></a>melanjutkan laporan kegiatan renovasi pembangunan perluasan dan pengembangan sarana ibadah Masjid Assalam perumahan Wismamas, bahwa pada bulan ini pekerjaan konstruksi sudah mencapai 30% setelah pengecoran lantai atas pada sisi kiri dan depan pada tanggal 07 April 09 yang lalu. seperti yang telah dijelaskan oleh ketua pelaksana H. Ikhsan Mahmudi terdahulu bahwa dana yang terkumpul saat ini baru bisa untuk mengerjakan sampai tahap tersebut, padahal target panitia sebelum Ramadhan lantai atas selesai dicor agar lantai bawah bisa di bersihkan untuk mengembalikan space/shaf shalat seperti semula ditambah pelebaran lantai 1 meter keliling.
<br />
<br />untuk mencapai target tersebut maka panitia bersama Takmir pada hari Kamis, 9 April 09 mengadakan pertemuan evaluasi yang bertempat di kediaman Bp ketua takmir Dr H. Mastuki Hs yang menghasilkan kesepakatan untuk tetap melanjutkan tahap pertama sampai selesai sekaligus penggalangan dana saat itu juga dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 53.300.000,- . Panitia sangat berterima kasih atas keikhlasan para jamaah dan donatur dalam menyalurkan infaqnya untuk pembangunan Masjid Assalam.
<br /><em>wassalam wrwb</em>
<br />
<br />berikut ini gambar selengkapnya.
<br /><table style="WIDTH: 194px"><tbody><tr><td style="BACKGROUND: url(http://picasaweb.google.com/s/c/transparent_album_background.gif) no-repeat left 50%; HEIGHT: 194px" align="middle"><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/RenovasiPerluasanMasjidPerApril09?feat=embedwebsite"><img style="MARGIN: 1px 0px 0px 4px" height="160" src="http://lh6.ggpht.com/__I7flTA0i5E/SeKe6h7yk4E/AAAAAAAABA0/nbyoMRPDfxQ/s160-c/RenovasiPerluasanMasjidPerApril09.jpg" width="160" /></a></td></tr><tr><td style="FONT-SIZE: 11px; FONT-FAMILY: arial,sans-serif; TEXT-ALIGN: center"><a style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: #4d4d4d; TEXT-DECORATION: none" href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/RenovasiPerluasanMasjidPerApril09?feat=embedwebsite">Renovasi Perluasan Masjid -per. April09</a></td></tr></tbody></table>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-19045689214262721082009-03-30T12:30:00.004+07:002011-02-22T15:10:12.683+07:00Update Pembangunan Perluasan Masjid Per 270309<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxy1fAFR0eMfOtWySkuZr2s37-RadN6Yv9VgynK3YYrH6yakpwNTCiaT-5dyPlbTt9CFNDhyphenhyphenQ5FAhxZahDiPqlkTPxldjvfB-yEDX-5A1h-7RuWsMvC4iTfTyz_hUNovE1y-90LM-ONJO/s1600-h/PPSI-270309b.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5318855102772238018" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand; HEIGHT: 134px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxy1fAFR0eMfOtWySkuZr2s37-RadN6Yv9VgynK3YYrH6yakpwNTCiaT-5dyPlbTt9CFNDhyphenhyphenQ5FAhxZahDiPqlkTPxldjvfB-yEDX-5A1h-7RuWsMvC4iTfTyz_hUNovE1y-90LM-ONJO/s200/PPSI-270309b.jpg" border="0" /></a> Pembangunan Renovasi perluasan dan pengembangan Masjid Assalam tahap pertama sudah berjalan hampir satu bulan, pembangunan yang dipercepat dari jadwal sebelumnya bulan Juni ini sudah mencapai -/+ 25 % , sesuai kesepakatan panitia dan takmir dipercepat karena salah satu pertimbangan untuk mengantisipasi agar bisa dipergunakan pada saat kegiatan amaliayah/qiyam Ramadhan 1930 yang akan datang. tapi dari rencana konstruksi tahap pertama (cor dag lantai 2 berbentuk U - sebelah kanan, kiri dan depan) hanya diperkirakan baru bisa berbentuk L -kanan dan depan) karena masalah dana yang belum mencapai rencana semula, diperkirakan masih kurang 80jutaan untuk penyelesaian tahap pertama ini" sesuai yang diungkapkan ketua PPSI Bp H. Ihsan Mahmudi.<br /><br /><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/RenovasiPerluasanIPer270309?feat=directlink">Gambar selengkapnya</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-21749166263650429662009-03-16T14:07:00.010+07:002011-02-22T15:10:12.683+07:00Renovasi Perluasan Tahap 1 Telah Dimulai<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPoE6OrgQ_nfStvnrDf17tahH0Ae-n728EhJtundKuW009cvEToQesLyP8CacGnTzf1EaSdkPYjhIuBLaeR1fRu7sYGBsrDm3ybDGwVUhWQtznGW3H-cxtkOh8iG5sHRgNv3DnwHTyx1uP/s1600-h/IMG_8603.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5313709992717342146" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 150px; CURSOR: hand; HEIGHT: 64px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPoE6OrgQ_nfStvnrDf17tahH0Ae-n728EhJtundKuW009cvEToQesLyP8CacGnTzf1EaSdkPYjhIuBLaeR1fRu7sYGBsrDm3ybDGwVUhWQtznGW3H-cxtkOh8iG5sHRgNv3DnwHTyx1uP/s200/IMG_8603.JPG" border="0" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKodbneDPZyyfM4Xf08mZHQGhDpei4C8AAKTz42YEqvBjRkckfICg0_2KAnC9M5p18dAneJvbiGo7JvPpvk45NI20RVc8B5ylqVCD2ezT1PQHvDUoihdoBR9yHhhv6iolhJCiGauGWUL6N/s1600-h/IMG_8583.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5313708190235738098" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 150px; CURSOR: hand; HEIGHT: 64px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKodbneDPZyyfM4Xf08mZHQGhDpei4C8AAKTz42YEqvBjRkckfICg0_2KAnC9M5p18dAneJvbiGo7JvPpvk45NI20RVc8B5ylqVCD2ezT1PQHvDUoihdoBR9yHhhv6iolhJCiGauGWUL6N/s200/IMG_8583.JPG" border="0" /></a><br /><p><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5313708541267372178" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 150px; CURSOR: hand; HEIGHT: 104px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5qb9ZjxRh2ev8BSwzsDq4Q_5aPBy7Ny_NBMR1MkQPgpFyfBqNsjSR_YzpB6_pURsVGHQaQHjINDXVLX1IP1MOJnASPQYLidHshy2C-1QEkzLnVqtJ7t0GYJ_ktSrbTMv6k3PmUlNj3Ric/s200/masjid2.jpg" border="0" /><br />Assalamu'alaikum wrwb..<br />Rencana untuk melakukan pengembangan dan perluasan sarana ibadah (PPSI) Masjid Assalam akhirnya dimulai. pada hari Senin, tanggal 9 Maret 2009 bertepatan 12 Rabiulawwal bersamaam dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. pada moment itu pula dilakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan perluasan masjid Assalam. peletakan batu pertama dilakukan oleh K.H. Nuril Huda dari LDNU (sekaligus penceramah Maulid) diikuti Bp Sek Cam kecamatan Sawangan dan Bp Lurah keluarahan Cinangka serta Ketua Takmir masjid dan ketua RW 10 wismamas.<br />Renovasi Pengembangan dan perluasan masjid Assalam yg dianggarkan menelan dana kurang lebih 600 juta itu akan dilaksanakan 3 tahap pembangunan (menyesuaikan ketersediaan dana). apabila ketersediaan dana mencukupi dan tidak halangan teknis, Insyaallah akan selesai akhir tahun 2011 dan saat ini dana yang tersedia untuk memulai sebesar kurang lebih Rp. 140 juta. oleh karena itu kami menghimbau kepada para jamaah Masjid Assalam dan para Donatur untuk menyisihkan sebagian rezekinya demi kelancaran renovasi perluasan Masjid Assalam tersebut, semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan melapangkan rezeki kita semua, Amin.<br />wassalamu'alaikum wrwb. </p><p><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/PeletakanBatuPertamaRenovasiPerluasanMasjidAssalam?feat=directlink">Peletakan batu pertama</a></p><p><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/RenovasiPerluasanTahapKe1?feat=directlink/">gambar selengkapnya</a></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-56645393963989153052009-01-28T16:56:00.004+07:002011-02-22T15:14:29.753+07:00Jadwal petugas Khotib Jum'at 2009Assalamu 'alaikum wrwb,<br />seperti tahun yang lalu setiap bulan januari kami selalu memberikan jadwal untuk petugas khotib sholat jum'at di masjid assalam, untuk tahun ini 1430 - 1431 H (2009 M) kami telah memyusun jadwal khotib jum'at seperti terlampir.<br /><a href="http://spreadsheets.google.com/pub?key=p-i1K-v7ctLk7uTAsjizAaQ">http://spreadsheets.google.com/pub?key=p-i1K-v7ctLk7uTAsjizAaQ</a><br /><br /><br />jadwal ini untuk dapat diketahui oleh petugas dan seluruh jamaah.<br />wassalam wrwbUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3022452719747486063.post-7743355635296615232008-12-10T22:58:00.006+07:002011-02-22T15:06:54.059+07:00Sharing Foto-foto Idul Adha 1429 HAssalamu 'alaikum wrwb,<div>10 dzulhijjah tahun ini jatuh pada tanggal 8 Desember 2008, seperti biasanya masjid assalam menyelenggarakan kegiatan mulai dari Takbir keliling, sholat Id, dan pastinya menyembelih hewan Qurban. alhamdulillah tahun ini jamaah masjid assalam yang berqurban melalui panitia Idul adha sebanyak 6 ekor sapi (42 jiwa) dan 52 ekor kambing.</div><div>berikut dokumentasi kegiatannya... </div><div><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">(foto by wta,lk,ddy,iwh) </span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style=" font-style: italic;font-size:13px;"><br /></span></div><div>wassalamu 'alaikumwrwb</div><div><br /></div><div><p class="MsoNormal"></p><table style="width:194px;"><tbody><tr><td align="left" style="height:194px;background:url(http://picasaweb.google.com/f/img/transparent_album_background.gif) no-repeat left"><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/IdulAdha20081429H#"><img src="http://lh6.ggpht.com/__I7flTA0i5E/ST_UvSsqoCE/AAAAAAAAAeo/J5G3Gp35ebQ/s160-c/IdulAdha20081429H.jpg" width="160" height="160" style="margin:1px 0 0 4px;" /></a></td></tr><tr><td style="text-align:center;font-family:arial,sans-serif;font-size:11px"><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/IdulAdha20081429H#" style="color:#4D4D4D;font-weight:bold;text-decoration:none;">Idul adha 2008-1429 H</a></td></tr></tbody></table> <table style="width:194px;"><tr><td align="Right" style="height:194px;background:url(http://picasaweb.google.com/f/img/transparent_album_background.gif) no-repeat left"><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/IdulAdha20081429HQurban#"><img src="http://lh3.ggpht.com/__I7flTA0i5E/ST_jG3ml0TE/AAAAAAAAAvc/S6AA4PSucbk/s160-c/IdulAdha20081429HQurban.jpg" width="160" height="160" style="margin:1px 0 0 4px;" /></a></td></tr><tr><td style="text-align:center;font-family:arial,sans-serif;font-size:11px"><a href="http://picasaweb.google.com/assalamwismamas/IdulAdha20081429HQurban#" style="color:#4D4D4D;font-weight:bold;text-decoration:none;">Idul adha 2008 (1429H) -Qurban</a></td></tr></table><p></p><p class="MsoNormal"></p></div><br /><br />Ada lagi nih:<br /><a href="http://www.flickr.com/photos/24289458@N00/sets/72157610825599005/">by Mr. LK</a>Unknownnoreply@blogger.com0