*Ingatlah Lima Perkara Sebelum datang Lima perkara*

Minggu, 31 Agustus 2008

Marhaban Yaa Ramadhan (1)

Kajian Subuh oleh Ustd Ahmad Shodiq, MA

Kajian subuh minggu pagi yang rutin dilaksanakan setelah sholat subuh berjamaah di Masjid Assalam kali ini terasa berbeda, dengan moment menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Diawali dengan Istighosah bersama-sama yang dipimpin Ustd Ahmad Shodiq dengan khusuk diikuti jamaah yang berlangsung kurang lebih 1 jam. Setelah selesai melaksanakan Istighosah dilanjutkan dengan tausiyah yang membahas tentang menyiapkan ruhani kita demi menyongsong dan menyambut bulan penuh berkah dan Maghfiroh dengan :
1). Mempersiapkan diri dengan meluruskan ibadah wajib mulai dari bulan Rajab dan ibadah sunnah mulai bulan sya’ban, sehingga ketika masuk bulan Ramadhan bukan persiapan lagi akan tetapi sudah mulai Start untuk Syiam dan Qiyam Ramadhan.
2). Menjemput datangnya malam seribu bulan (lailatul qadar) dengan Qiyamul lail bukan hanya di 10 malam terakhir, tetapi dari awal ramadhan.
3). Berusaha meningkatkan kwalitas puasa kita ke tingkat khowas (puasanya orang-orang khusus) dengan menjaga Panca indera dari yang diharamkan Allah, “gak pantes lagi saat ini kalo kita berpuasa masih mengeluhkan lapar dan haus” kata Ustadz yang sore ini akan melaksanakan promosi Doktor di UIN Jakarta.
Itulah beberapa kutipan tausiyah beliau pada kajian subuh kali ini, semoga Puasa Ramadhan yang akan kita jalani bisa menjadikan detoksinasi (peleburan) tidak hanya dari segi jasmani /kesehatan tubuh kita, lebih lagi bagi ruhani kita dari dosa yang pernah kita lakukan, karena kata Ulama akan rugi kalau ada masa kita “berjumpa” bulan Ramadhan sementara dosa-dosa kita tidak diampuni Allah SWT . Wallahualam bisahowab.

Kamis, 21 Agustus 2008

Masjid Al-haram Yang Akan Datang


Walikota Mekah Dr. Osamah Al-Bar menyatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan dana sebesar 5 milyar Riyal (sekitar Rp 12,5 Trilyun) untuk ganti rugi sekitar 1.000 bangunan yang harus dihancurkan untuk perluasan Masjidil Haram di Mekah.

Menurut Al-Bar, seperti diutarakan kepada harian Saudi Gazette edisi Kamis, 21 Agustus hari ini, ia terpaksa memberi kompensasi hingga 400.000 Riyal permeter atau sekitar Rp 1 milyar. Angka ini diberikan untuk wilayah yang berlokasi radius 100 meter dari masjid. Sementara yang terjauh mendapatkan 150.00 Riyal permeter perseginya, atau sekitar Rp 375 juta. Tapi, pada kasus tanah di puncak Jabal Hindi ia hanya keluarkan dana 15.000 Riyal atan sekitar Rp 37,5 juta permeter perseginya.

Menurut Al-Bar lagi, ada 300.000 meter persegi yang harus diganti rugi untuk pembangunan yang diperkirakan akan selesai seluruhnya dalam 3 (tiga) tahun ini. Untuk lokasi masjid sendiri nantinya akan memberi tambahan luas 72.500 meter persegi yang semuanya akan diberi pendingin rangan. Diperkirakan sekitar 500.000 jemaah akan tertampung di ruangan baru ini.

semoga kita diberikan kesempatan untuk menyaksikan keagungan Baitullah - Masjidil Haram secara langsung, Amiin. (informasihaji-Musthafa Helmy)